Minggu, 15 Juli 2012

Kisah Ibu dan Anak



Ibuku buta sebelah matanya, aku
sangat malu dan sangat membencinya. Dia memasak dikantin sekolah untuk murid-murid dan guru-guru guna mencukupi kebutuhan dirinya dan diriku. Suatu hari saat aku masuk sekolah dia mendatangiku dan mengucap salam kepadaku. Aku begitu malu didepan teman-temanku, bagaimana dia bisa melakukan itu kepadaku dihadapan teman-temanku.


Lalu aku abaikan dia dan melemparkan pandangan benci kepadanya sambil berlari. Besoknya salah seorang temanku mengejekku dengan berkata :

"heh ibumu hanya punya sebelah mata"

Saat itu ingin mati aku rasanya, dan ingin ibuku itu hilang dan pergi dari
kehidupanku. Lalu aku bertengkar
dengan ibuku seraya mengatakan:

"kalau ibu hanya menjadi bahan
tertawaan teman-temanku mengapa
ibu tak mati saja"

Ibuku hanya diam dan tak menjawab makian yang aku
tujukan kepadanya.Aku sama sekali tak memikirkan apa yang aku katakan
kepadanya, karena saat itu aku sangat marah kepadanya karena memendam rasa malu. Dan aku juga tidak memperdulikan perasaannya terhadap makianku itu

Rasanya aku ingin keluar dari rumah
ibuku. Jadi aku belajar dengan rajin
agar aku dapat beasiswa keluar negeri dan meninggalkan ibuku yang buta itu.

Setelah lama berselang aku menikah,
kubeli rumah dan aku hidup bahagia
dengan mempunyai dua anak. Suatu
waktu ibuku mengunjungiku, karena
sudah bertahun-tahun dia tidak
menemuiku dan tidak pernah bertemu dengan cucunya. Ketika dia memberi salam dan istriku membukakan pintu lalu anak-anakku menertawakannya kemudian takut karena melihat wajahnya yang hanya dengan satu mata. Lalu aku menemuinya diluar dan berteriak kepadanya:

"betapa beraninya kamu kerumahku dan menakut-nakuti anak-anakku, pergi dari sini sekarang juga".

Ibuku hanya menjawab:

" Maaf saya salah alamat dan kemudian dia pun pergi"

Suatu waktu ada undangan reuni
sekolah dikirimkan kerumahku. Jadi aku berbohong kepada istriku dan aku bilang ada dinas keluar kota
kepadanya. Usai reuni aku mampir
kekampungku hanya untuk sekedar
rasa ingin tahu. Kemudian salah
seorang tetanggaku mengatakan
kepadaku bahwa ibuku telah meninggal dunia.

Aku tak terharu ataupun meneteskan
airmata. Lalu tetanggaku itu
menyerahkan sepucuk surat dari ibuku untukku. Lalu aku pun membuka dan membacanya:

“ Anakku tersayang, aku memikirkanmu setiap saat.
Maafkan aku telah datang kerumahmu dan menakut-nakuti anak-anakmu. Aku kerumahmu karena kangen dan ingin melihat cucuku. Walaupun kamu mengusirku tapi aku senang dapat melihatmu dan anak-anakmu.
Dan aku sangat bergembira setelah
aku dengar engkau mau datang reuni. Tapi sayangnya aku tidak bisa bangkit dari tempat tidurku untuk melihatmu.

Anakku, maafkan aku yang telah
membuatmu malu sewaktu kita masih bersama.

Ketahuilah anakku, sewaktu kau masih kecil kau mengalami kecelakaan yang membuatmu kehilangan sebelah matamu.

Sebagai seorang ibu aku tidak bisa
mendiamkan kamu tumbuh hidup
hanya dengan satu mata saja.
Jadi aku donorkan mataku yang
sebelah untukmu.
Aku sangat bangga pada anakku yang
telah memperlihatkanku dunia baru
untukku ditempatku dengan mata itu. Bersama dengan cintaku.

IBUMU…

Sungguh sebuah penyesalan yang amat sangat apabila kita mendapati ibu kita meninggal tetapi kita belum berbuat baik ataupun memberikan keinginan yang di inginkan ibu kita.
 

Ditulis Oleh : Dian Permana // Minggu, Juli 15, 2012
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar

 
Auto Backlink Gratis Indonesia : Top Link Indo Indonesian Free Auto Backlink Exchange Free Backlinks backlink

Free SEO Tools

Download